
Serda Yelven menyampaikan, sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh warga binaan yang nantinya akan memilih langsung kepala daerah sesuai hati nurani masing masing, serta diharapkan tidak ada yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Babinsa lebih lanjut menjelaskan, “kami TNI harus selalu memegang teguh netralitas. TNI memang tidak memilih alias netral, namun demikian TNI harus tahu bagaimana proses pelaksanaan Pemilu dan kerawanannya, sehingga bisa menyiapkan langkah antisipatif,” tegas Serda Yelven.
Danramil 417-04/Stl Kapten Inf Damrusmi mengatakan,"Dalam mekanisme pilkada ada beberapa tahapan yang krusial dan berpotensi terjadi gejolak. Seperti tahapan pencalonan, tahapan pemungutan dan penghitungan suara, hingga rekapitulasi hasil penghitungan suara serta penetapan paslon terpilih."
Oleh karena itu, lanjut Danramil, untuk mewujudkan penyelenggaraan Pilgub Jambi dan Pilwako Sungai Penuh yang lancar, aman, damai dan sehat, dibutuhkan peran aktif dan dukungan seluruh elemen masyarakat, TNI, Polri dan seluruh stakeholder.
“Seperti kita ketahui bahwa pilkada serentak semestinya dilaksanakan pada tanggal 23 September, namun adanya pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, KPU Pusat menunda pelaksanaan pesta demokrasi dan memutuskan bahwa pilkada serentak akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020, termasuk pilkada yang ada di Provinsi Jambi” pungkas Danramil.